1. Status Gizi
Status gizi adalah merupakan
keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan
hidup manusia. Selanjutnya, Mc. Laren menyatakan bahwa status gizi merupakan
hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan
penggunaannya
Gizi atau nutrisi,
merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan
kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat
nutrient (zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya
serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) gizi.
Zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam
makanan yang pada gilirannya diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan
tubuh kita.
Pertumbuhan normal tubuh
memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai
semua nutrien esensial yang menjadi basis pertumbuhan. Pertumbuhan remaja di
negara yang sedang berkembang membutuhkan perhatian khusus pada nutrien vitamin
A, seng atau protein selain kebutuhan energi yang adekuat. Berbeda dengan di
negara barat, di sana dilakukan fortifikasi pada produk makanannya sehingga
jarang ditemukan defisiensi nutrient.
Zat-zat nutrien dibagi
dalam dua golongan besar yakni makro nutrien (zat gizi makro) dan mikro nutrien
( zat gizi mikro). Zat gizi makro merupakan komponen terbesar dari susunan diet
serta berfungsi menyuplai energi dan zat-zat gizi esensial yang berguna untuk
keperluan pertumbuhan sel atau jaringan, fungsi pemeliharaan maupun aktivitas
tubuh.
Kelompok rentan gizi
adalah suatu kelompok didalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan
kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Pada kelompok-kelompok umur
tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan
zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain.
Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :
a.
Kelompok bayi : 0-1 tahun
b. Kelompok
dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun
c.
Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun
d. Kelompok
remaja : 13-20 tahun
e.
Kelompok ibu hamil dan menyusui.
f.
Kelompok usia lanjut
a. Parameter Status
Gizi
Parameter status gizi
adalah ukuran yang menjadi patokan dalam menentukan status gizi seseorang. Ada
beberapa parameter yang dapat digunakan dalam menilai status gizi seseorang,
salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan
antropometri. Antropometri telah lama dikenal sebagai indikator untuk penilaian
status gizi perorangan maupun masyarakat
Table 2.1 Parameter Angka Kecukupan gizi
2004 bagi orang Indonesia
No
|
Kelompok
Umur
|
Berat Badan (kg)
|
Tinggi badan (cm)
|
1
|
0-6 bulan
|
6
|
60
|
2
|
7-12 bulan
|
8.5
|
71
|
3
|
1-3 tahun
|
12
|
90
|
4
|
4-6 tahun
|
17
|
110
|
5
|
7-9 tahun
|
25
|
120
|
Laki-laki
|
|||
6
|
10-12 tahun
|
35
|
138
|
7
|
13-15 tahun
|
46
|
150
|
8
|
16-18 tahun
|
55
|
160
|
9
|
19-29 tahun
|
56
|
165
|
10
|
30-49 tahun
|
62
|
165
|
11
|
50-64 tahun
|
62
|
165
|
12
|
60+ tahun
|
62
|
165
|
Wanita
|
|||
13
|
10-12 tahun
|
37
|
145
|
14
|
13-15 tahun
|
48
|
153
|
15
|
16-18 tahun
|
50
|
154
|
16
|
19-29 tahun
|
52
|
156
|
17
|
30-49 tahun
|
55
|
156
|
18
|
50-64 tahun
|
55
|
156
|
19
|
60+ tahun
|
55
|
156
|
Pengukuran status gizi yang digunakan menurut WHO-NCSH
b. Istilah status Gizi
1. BB/U:
Ø Gizi lebih > 2.0 SD baku WHO-NCHS
Ø Gizi baik -2.0 s.d. +2.0 SD
Ø Gizi kurang <- 2.0="" sd="" span="">->
Ø Gizi Buruk <-3 .0="" sd="" span="">-3>
2. TB/U
Ø Normal >= -2.0 SD baku WHO-NCHS
Ø Pendek (stunted) < -2.0 SD
Remaja dapat dibagi menjadi tiga sub fase
yaitu :
1. Early
adolescent (11 – 14 th)
2. Middle
adolescent (15 – 17 th)
3. Late
adolescent (18 – 20)
Peristiwa yang paling
penting pada usia remaja adalah pubertas, karena pubertas muncul dan berkembang
pada rentang usia yang berbeda menurut jenis kelaminnya. Sangat sulit untuk
membuat kategori pubertas secara kronologis karena itu untuk mendapat pola
individu yang konsisten digunakan istilah tingkat perkembangan pubertas tanpa
melihat usia. Tingkat perkembangan pubertas dibagi dalam tingkat awal, menengah
dan lanjut. Gambaran perkembangan remaja memperlihatkan hubungan yang lebih
erat dengan tingkat perkembangan pubertas atau tingkat maturitas kelamin (TMK).
Tabel TMK yang sering digunakan adalah tabel Tanner yaitu :
Table 2.2 Klasifikasi Tingkat
Maturitas Kelamin Anak Perempuan
TMK
|
Rambut Pubis
|
Buah Dada
|
1
|
Praremaja
|
Praremaja
|
2
|
Jarang, berpigmen sedikit, lurus atas medial labia
|
Menonjol seperti bukit kecil, areola melebar
|
3
|
Lebih hitam, mulai ikal, jumlah bertambah
|
Mammae dan areola membesar, tidak ada kontur pemisah
|
4
|
Kasar, keriting, banyak tapi belum sebanyak dewasa
|
Areola dan papila membentuk bukit kedua
|
5
|
Bentuk segitiga seperti pada perempuan dewasa tersebar sampai medial paha
|
Matang, papila menonjol, areola sebagai bagian kontur buah dada
|
2. Menarche
Menarche adalah sebuah
tanda dimana seorang remaja putri beranjak dewasa dan sudah siap menjadi
seorang wanita seutuhnya dimana semua organ intim remaja putri tersebut telah
siap untuk suatu system reproduksi (menghasilkan keturunan). Umur menarche yang
semakin menurun ini dapat menyebabkan masalah remaja misalnya kehamilan diluar
nikah.
Berdasarkan uji
statistik, variabel antara genetik (status menarche ibu) dengan status menarche
responden dan keterpaparan media elektronik orang dewasa dengan status menarche
responden mengalami hubungan bermakna. Saran bagi sekolah adalah perlu
dibentuknya program komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) atau penyuluhan
yang berkala mengenai kesehatan repoduksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
menarche serta dapat mengikutsertakan orang tua siswi, khususnya ibu, agar
mereka dapat memiliki pengetahuan yang benar mengenai kesehatan respoduksi
khususnya menarche, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan atau membahayakan si
anak melalui pergaulan bebas tidak terjadi.
Masa remaja awal (TMK 2)
pada anak perempuan biasanya antara usia 10 – 13 tahun berlangsung selama 6
bulan – 1 tahun. Pada anak laki-laki awal tumbuh usia 10,5 – 15 tahun yang
berlangsung antara 6 bulan – 2 tahun. Masa remaja menengah (TMK 3 – 4) anak
perempuan timbul pada usia 11 – 14 tahun berlangsung sampai 2 – 3 tahun. Pada
anak laki-laki usia 12 – 15,5 tahun berlangsung antara 6 bulan – 2 tahun. Masa
remaja lanjut (TMK 5) anak perempuan rata-rata usia 13 – 17 tahun dan anak
laki-laki usia 14 – 16 tahun.
B. Hubungan Status Gizi
dengan Menarche
Menarche adalah haid
yang pertama terjadi, yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang
sehat dan tidak hamil. Status gizi remaja wanita sangat mempengaruhi terjadinya
menarhe baik dari faktor usia terjadinya menarhe, adanya keluhan-keluhan selama
menarhe maupun lamanya hari menarhe. Secara psikologis wanita remaja yang
pertama sekali mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman, dan
mengeluh perutnya terasa begah atau tegang. Tetapi pada beberapa remaja
keluhan-keluhan tersebut tidak dirasakan, hal ini dipengaruhi oleh nutrisi yang
adekuat yang biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur
Nutrisi mempengaruhi
kematangan seksual pada gadis yang mendapat menstruasi pertama lebih dini,
mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menstruasi pertama
dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama.
Sebaliknya pada gadis yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan
daripada yang sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan (TB)
mereka sama. Pada umumnya, mereka menjadi matang lebih dini akan memiliki body
mass index (indeks masa tubuh, IMT) yang lebih tinggi dan mereka yang matang
terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama.
Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut :
IMT =
Berat
badan (Kg)
Tinggi badan(m) x tinggi badan(m)
Table 2.3 Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia adalah sebagai
berikut :
status gizi
|
kategori
|
IMT
|
kurus
|
kurang BB tingkat berat
|
< 17.0
|
kurang BB tingkat ringan
|
17.0 – 18.5
|
|
normal
|
> 18.5 – 25.0
|
|
gemuk
|
kelebihan BB tingkat ringan
|
>25.0 – 27.0
|
kelebihan BB tingkat berat
|
>27.0
|
Peristiwa yang paling
dinamik adalah timbulnya menarche pada anak perempuan yang rata-rata terjadi
pada umur 12,5 tahun (pada kultur barat). Peristiwa menarhe sangat erat
hubungannya dengan masa puncak kurva kecepatan penambahan tinggi badan. Masa
ini ditentukan oleh berbagai faktor, tetapi yang terpenting adalah faktor
genetik. Sangat erat hubungan antara umur menarhe ibu dengan putrinya, dan
lebih erat lagi antar umur menarhe perempuan bersaudara. Faktor lain yang
berperan penting adalah status gizi, gadis gemuk akan mendapat menarhe lebih
awal daripada yang kurus. Semua penyakit kronik yang menggangu status gizi atau
oksigenasi jaringan akan memperlambat pola maturasi pubertas, terutama waktu
menarche.
Pubertas
dianggap terlambat jika gejala-gejala pubertas baru datang antara umur 14-16
tahun. Biasanya tidak ada kelainan yang mencolok, pubertas terlambat saja, dan
kemudian perkembangan berlangsung secara biasa. Pubertas tarda dapat disebabkan
oleh faktor herediter, gangguan kesehatan, dan kekurangan gizi. Maka dengan
peningkatan kesehatan, gejala pubertas tarda dapat sembuh dengan spontan. Yang
dinamakan menarhe tarda ialah menarhe yang baru datang setelah 14 tahun. Kalau
menarhe belum datang pada umur 18 tahun, dapat diberi diagnosis amenorhea
primer, dan perlu dicari etiologinya.
0 komentar:
Posting Komentar